Friday, July 29, 2011

Ramadan 1432H is coming

When Messenger of Allah  sighted the moon of Rajab, he used to pray to Allah in the following words: O Allah, make the months of Rajab and Sya’ban blessed for us, and let us reach the month of Ramadan. He use to thought us to remember this du'a at a month of nearly Ramadan. (i.e. prolong our life up to Ramadan, so that we may benefit from its merits and blessings).

Ramadan, the waiting months

Alhamdulillah, we are in the end of Sya'ban which is a prelude to Ramadan, month of Rasulullah SAW and the month of Mercy. Ramadan holds a high status to be best of all months. The special months that gifted to the people of Muhammad SAW. Its days are the best among all days; its nights the best among all nights. Its hours are the best among the hours. May Allah make us one of those chosen ones for this month of Mercy!

It is the month where our Ibadah are accepted and rewarded by the amount known only to Allah, the Most High. Also accepts and responds to our Du’a we ask with sincerity and hope. So let us beseech and invoke Allah, the only one who hears and responds to us. Let us free our hearts from sins and evil. Sins that stem from pride, arrogance, and our lowly desires. Let us fast and soften our hearts with the recitation of the Qu’ran and humbly obeying its commands.

Certainly, anyone who fails get the mercy and benevolence of Allah in this month is a total loser.

While fasting, we will remember the hunger and thirst in the Day of Qiyamat. Let us feed the poor and the needy. So does Allah removes our hardship on the day of recompense.

Tuesday, July 5, 2011

Pantasnnya masa berlalu

Daripada Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda; "Tidak akan terjadi qiamat sehingga masa menjadi singkat maka setahun dirasakan seperti sebulan dan sebulan dirasakan seperti seminggu dan seminggu dirasakan seperti sehari dan sehari dirasakan seperti satu jam dan satu jam dirasakan seperti satu petikan api".[HR Tirmizi]

Masa kekal berdetik namun akan terhenti bila sampai waktunya

Dulu masa zaman kanak-kanak, masih teringat bila pergi sekolah, punyalah lama untuk tunggu waktu pulang.  Terkadang terasa hendak balik rumah bila waktu yang sepatutnya diisi dengan mata pelajaran terlepas begitu sahaja bilamana guru yang mengajar subjek tidak masuk ke kelas. Dibandingkan dengan akhir-akhir ini, hendak salin nota sekalipun, tidak mampu dihabiskan, apatah lagi kalau si guru sekadar menekan komputer membaca powerpoint semata-mata bagi menjimatkan masa.

Fenomena akhir zaman yang ramai manusia mengetahuinya, namun hidup terus lalai dengan fatamorgana dunia. Bukan menuding jari kepada orang lain, namun diri sendiri yang lebih utama yang perlu diingatkan. Cuba renungkan hadis di atas, jika inilah waktu yang disebutkan Rasulullah SAW 1400 tahun dahulu, bermakna semakin hampirlah kita dengan penghujung dunia.

Masa adalah kehidupan dan kehidupan itu tidak lari dari ujian. Ujian yang akan menguji keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Bagaimana kita memanfaatkan masa yang singkat dan bagaimana kita menghargai masa lapang yang kita masih miliki. Hakikat masa yang diuji Allah pada umat akhir zaman telalu berat. Jengoklah sekeliling, berapa ramai yang mengejar kehidupan yang kekal?

Dicabut keberkatan pada masa antara faktor kita merasa cepatnya ia berlalu. Masa yang membatasi tidak kita peduli jika tidak diingatkan. Berfikir kearah kematian antara salah satu cara menyedari kehidupan di dunia terlalu singkat. Manusia itu semakin dewasa semakin pendek umurnya dan semakin dekat dengan kuburan. Setiap dari kita pasti tidak mahu termasuk dari kalangan orang-orang yang rugi bila waktu yang ada tidak digunakan untuk mencari bekal, maka bersiaplah dengan sebaik-baik bekal, pasti sampai ke destinasi dengan selamat. Pesan ulama, 

Sibukkanlah dirimu untuk Agama, jika tidak , kamu akan sibuk juga tetapi bukan untuk Agama.

Gunakan waktumu untuk Agama , jika tidak waktumu akan habis juga , tapi bukan untuk Agama.


Gunakan hartamu untuk Agama , jika tidak, akan habis juga ( meninggalkanmu / kamu yang meninggalkannya ) tetapi bukan untuk Agama.


Hiduplah kamu dalam Agama, jika tidak kamu akan mati juga, tetapi bukan dalam Agama.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails