Friday, December 31, 2010

Sambutan Krismas dan tahun baru Masihi adalah syiar agama Kafir

Setiap umat memiliki hari besarnya masing-masing untuk mengenang peristiwa tertentu atau untuk mengungkapkan kebahagiaan, kesenangan, dan syukur yang sifatnya berulang setiap tahun.

Allah mengetahui kecenderungan yang ada dalam diri manusia ini. Maka Allah memberi petunjuk untuk manusia dengan cara yang mulia, iaitu dengan mengingatkan hikmah penciptaan, tugas manusia, dan ibadah kepada Allah.

Dari Anas bin Malik r.a berkata, "Ketika Nabi SAW tiba di Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya yang mereka bermain-main (bersenang-senang) di dalamnya. Lalu beliau bertanya, ‘Dua hari apa ini?’ Mereka menjawab, ‘Dua hari yang kami bermain-main di dalamnya pada masa Jahiliyah.’ Maka Nabi SAW bersabda, ‘Sesungguhnya Allah telah mengganti untuk kalian dua hari tersebut dengan Idul Adha dan Idul Fitri’." [HR. Abu Dawud dan Ahmad]

Nabi SAW pernah berkata kepada Abu Bakar r.a, "Hai Abu Bakar, setiap kaum memiliki hari raya, dan inilah hari raya kita." [HR. Bukhari].

Dua hadis ini menjadi dalil bahwa hari raya umat Islam hanya dua tersebut. Berbeza dengan hari raya selainnya, baik yang bersifat keagamaan, kenegaraan, atau keduniaan.

Banyak sekali nas syar'i yang menerangkan ciri umat Islam yang berbeza dengan umat, agama, dan kelompok lainnya, agar menjadi umat terbaik. Umat Nabi Muhammad SAW, sebagai rasul terakhir yang dibekalkan petunjuk kitab suci Al-Qur'an.

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah." (QS. Ali Imran: 110).

Umat ini adalah umat terbaik. Dalam hadis Mu'awiyah bin Haidah berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Kalian adalah penyempurna tujuh puluh umat. Kalian yang terbaik dan paling mulia di mata Allah 'Azza wa jalla." [HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim].

Beliau bersabda lagi, "Penghuni surga ada 120 baris. Sedangkan umat ini sebanyak 80 barisnya." [HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad].

Suasana trafik setiap kali Sambutan Tahun Baru

Namun kenyataannya, pada zaman ini banyak umat Islam yang tidak memahami posisi dan kedudukan mereka. Malahan mereka tertarik dengan perayaan dan budaya yang menjadi syi’ar agama Kristian. Hal ini disebabkan tidak adanya kefahaman yang benar dan lemahnya ikatan aqidah mereka. Sehingga mereka terkadang terikut-ikut dengan budaya dan tradisi orang kafir, antara lainnya:

1. Ikut serta memeriahkan hari Raya Natal di gereja, hotel, gedung serba guna, pusat beli belah atau melalui media elektronik.

2. Membeli pohon Natal dan memasang patung Santa Claus yang katanya mengasihi kanak-kanak dengan memberi hadiah sejak malam Natal hingga malam tahun baru.

3. Bermaksiat, melakukan kejahatan, dan bermabuk-mabukan pada malam tahun baru serta segala bentuk sosial lainnya.

Polis yang menzalimi rakyat awam

Telah bersabda Rasulullah SAW, "Ada dua macam ahli neraka yang belum aku saksikan, yaitu: Suatu kaum yang membawa cemeti seperti ekor-ekor sapi untuk memukul manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian akan tetapi sebenarnya mereka tidak berpakaian yang menanggalkan tutup kepala yang menarik kepada maksiat, kepala mereka seperti punuk-punuk onta yang miring, mereka itu tidak akan masuk ke syurga dan tidak akan mendapatkan baunya sedangkan bau syurga itu dapat tercium dari jarak sekian-sekian."

Tindakan yang tidak sepatutnya dilakukan seorang yang normal
 
Imam An Nawawi berkata: "Hadis ini adalah merupakan salah satu dari mu'jizat Nabi Muhammad SAW kerana apa-apa yang baginda khabarkan tersebut telah terjadi, adapun orang-orang pembawa cemeti itu adalah para anggota polis."

Jika mengatakan, bahwa apabila hal tersebut di zaman Imam An Nawawi, yaitu abad ke 7 Hijrah, atau semenjak 700 tahun yang lalu. maka pada zaman kita terlihat sangat jelas. Tanda ini (Polis akan menyakiti Rakyat) tidaklah sama dengan tanda bertambahnya jumlah bilangan polis. Kerana banyaknya jumlah polis tidak berarti bahwa mereka juga akan menyakiti manusia. Akan tetapi itu hanyalah untuk melindungi pemimpin atau untuk mengamankan rakyat.

Rakyat awam dizalimi, pemerintah jahat dilindungi

Adapun tanda ini, yaitu akan menghukum rakyat tanpa disebabkan oleh suatu kesalahan apa pun." Rasulullah SAW telah menyebutkan ciri-ciri mereka, yaitu mereka itu membawa cemeti-cemeti yang memedihkan yang akan mereka pukulkan kepada manusia. Oleh karena mereka menyakiti manusia tanpa ada sebab alasan.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails